Pakan EF atau Ekstra Fooding
Peran EF (Ekstra Fooding) bagi burung
berkicau jenis lain, khususnya pemakan buah-buahan segar seperti cucak
ijo dan pleci, umumnya hanya diberikan sebagai pakan tambahan. Akan
tetapi untuk burung yang berkerabat dekat dengan murai batu ini, EF
berperan sebagai makanan utamanya yang alami saat berada di habitat
asalnya. Makanan kacer gacor yang berupa EF, untuk jenis-jenisnya yang
mana banyak diberikan oleh para kicau mania sekaligus paling digemari
olehnya, antara lain jangkrik, orong-orong, belalang hijau, kroto, ulat
hongkogng, cacing tanah, ulat bambu ulat bumbung, dan lain-lain.
Meskipun merupakan santapan utamanya,
akan tetapi untuk jenis-jenis tertentu harus lebih diperhatikan akan
pemberiannya. Khusus untuk Ekstra Fooding yang berupa serangga seperti
orong-orong, jangkrik, dan belalang, ada bagian yang sebaiknya
disisihkan. Sehubungan dengan itu, adapun bagian serangga yang
seharusnya dipotong terlebih dahulu sebelum diberikan kepada burung
ialah kepala, kaki, dan bulu atau sayap. Bagian-bagian tersebut, banyak
dibilang bahwa cukup sulit untuk dicerna dan bahkan bisa melukai bagian
tenggorokan burung kalau ikut termakan.
Selain makanan kacer EF seperti serangga
misalnya, jenis pakan kacer lain yang juga harus diperhatikan
pemberian-nya adalah ulat hongkong. Dan salah satu bagian yang harus
dipotong sebelum disajikan kepada burung adalah kepala. Kalau kepala
tidak dipotong lebih dulu ketika hendak diberikan, dampak buruknya yaitu
tenggorokan burung bisa tergigit oleh bagian kepala ulat tersebut.
Disamping itu, memberikan ulat hongkong dengan porsi tinggi yang
berlangsung secara berkepanjangan, dapat memicu resiko penyakit katarak
yang menyerang bagian mata burung.
Khusus untuk jenis pakan EF yang berupa
kroto, karena mudah membusuk maka sebaiknya jangan berikan dengan jumlah
yang banyak, tetapi sekiranya bisa langsung habis disantap oleh burung
dalam sekali makan. Kalau kroto tidak segera habis dan membusuk, tapi
masih dimakan oleh kacer, hal ini dikhawatirkan dapat menimbulkan dampak
yang kurang baik, misalnya gangguan pada sistem pencernaan. Selain itu,
pemberian ktoro yang berlebihan juga bisa meningkatkan suhu panas pada
tubuh burung, jika ini berlangsung lama, tidak menutup kemungkinan kalau
dapat membuatnya jadi over birahi.
Apabila misalnya kroto sudah terlanjur
diberikan secara berlebihan, dan dampaknya burung pun jadi over birahi,
sehingga enggan untuk buka paruh, maka salah satu tindakan yang bisa
dilakukan oleh sang pemiliknya adalah dengan rutin memberikan ulat bambu
/ ulat bumbung. Selama diberi ulat bumbung, sebaiknya pemberian kroto
diberhentikan untuk sementara waktu. Rutin memberikan ulat bambu
berfungsi untuk menurunkan tingkat birahi terhadap burung berkicau jenis
tertentu yang mana sedang mengalami over birahi, termasuk kacer.
Pakan Voer atau Poor
Voer atau poor ternyata juga merupakan
pakan kacer cepat gacor selain EF. Peran dari voer sendiri, setidaknya
hampir sama halnya dengan EF. Dimana keduanya memang sama-sama memiliki
kandungan protein tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tumbuh kembang
burung. Namun kandungan yang ada pada EF belum tentu juga terdapat di
dalam voer. Oleh karena itu, supaya beraneka macam nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh burung bisa terpenuhi secara sempurna, maka ada
baiknya jika veor dan EF diberikan secara bersamaan agar keduanya saling
melengkapi satu sama lain.http://www.situsburung.com/makanan-kacer-supaya-buka-paruh-gacor/#
0 komentar:
Posting Komentar